mas kawin untuk bidadariku
adalah sekuntum bunga melati
yang aku petik
dari sujud sembahyangku
setiap hari
buah cintaku
dengan bidadariku
adalah lahirnya sejuta generasi teladan
yang menggendong tempayan2 kemanfaatan
bagi manusia dan kemanusiaan
pada setiap tempat, pada setiap zaman
mereka lahir demi kesejatian sebuah pengabdian
dalam abad2 yang susah
abad2 tidak mengenal Tuhan
abad2 hilang naluri kemanusiaan
abad2 berkuasa rejim2 kemungkaran
dan mereka tetap kekar dan setia
membela kebenaran
dan keadilan
perjuangan kami berterusan
sambung-menyambung pada setiap generasi
tak berpenghabisan
terus bergerak
mengaliri ladang2 peradaban
seperti cintaku
pada bidadariku
yang terus tumbuh
semakin subur
dari hari ke hari
laksana kalimat2 suci
di hati para solihin
di hati para nabi
nukilan: Habiburrahman el Shirazy
dari antologi Nafas Peradaban
terbitan ICMI Orsat Cairo, 2000
Erisya,
ReplyDeleteSatu penceritaan yang di abadikan berbentuk sajak dengan bait-bait yang cukup indah.
Itulah hakikatnya manusia yang sedang musafir sambil memikul amanah Allah di pundaknya.
betul uncle,
ReplyDelete...sentiasa sedar bahawa dirinya hanyalah musafir! Tiba saat kan dipanggil pulang ke asal.
Hello Erisay,
ReplyDeleteTanam selasih di tengah padang,
Suda bertangkai diurung semut.
Kita kasih orang tak sayang,
Halai-balai tempurong hanyut.
You have a nice day, Lee.
Puisi yang menarik..dalam keindahan kata, terselit makna yang cukup indah, mengajak kita kembali kepada fitrah dan agama..
ReplyDeletewahhh Lee....nice pantun! halai-balai...r you penangite? tak semua orang faham perkataah tuh :)
ReplyDeleteTirana,
iya, erisya minat baca semua karyanya...memang lain dari yang lain!
"Bidadariku" sebuah sajak yang cantik secantik tajuk sajak ini juga....
ReplyDeletePuan kalau tak salah saya penulis sajak ni orang yg sama buat novel AYAT2 CINTA kan.....menarik untuk di kongsikan.....
ReplyDeleteromantisnyer sajak ni, dari Cairo ek? orang Arab memang pandai bersyair
ReplyDeletepuisi ni istimewa untuk siapa?hehe..memang madah yang cantik dan tersusun..
ReplyDeletekak sakura, jinggo, maksu dan ajeem...
ReplyDeletebetul penyajak adalah penulis buku ayat2 cinta. memang orang arab adalah kekasih yang romantis, pandai bermadah dengan kata2 indah buat kekasih.:)
oh ya....pengarang ayat2 cinta tuh adalah orang indonesia (dilahirkan di semarang) yang belajar di mesir.
ReplyDelete